Budidaya Tanaman Tomat Dengan Sistem Hidroponik ~ Menanam dengan metode hidroponik semakin banyak penggemarnya. Hal ini karena semakin banyaknya praktisi – praktisi hidroponik yang mengadakan pelatihan dan memperkenalkan hidroponik kepada masyarakat. Didukung pula oleh antusiasme masyarakat untuk belajar menanam tanpa media tanah ini. Selain itu, juga karena perlengkapan dan peralatan hidroponik semakin mudah didapatkan. Meskipun di Indonesia masih jarang petani hidroponik skala komersial, namun metode menanam dengan sistem hidroponik berkembang cukup bagus. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya penjual-penjual yang menyediakan perlengkapan hidroponik. Untuk mempelajari hidroponik sebenarnya tidaklah sulit, jika ada niat semua pasti bisa. Belajar hidroponik tidak harus mengikuti pelatihan, kita bisa mempelajarinya sendiri secara otodidak. Banyak sekali tutorial-tutorial hidroponik yang bisa dijadikan panduan, bisa berupa buku maupun media online yang menyajikan informaso-informasi tentang hidroponik.
Kunjungi Juga: https://arenaprinter.wordpress.com
Pada artikel kali ini materi yang ingin saya sampaikan adalah tentang “Cara Menanam Tomat Hidroponik Sistem NFT“. NFT adalah singkatan dari “Nutrient Film Technique” yang artinya “nutrisi mengalir tipis secara terus menerus“. Berkebun itu menyenangkan apalgi berkebun hidroponik, lebih menyenangkan. Berikut ini langkah-langkah dalam menanam tomat hidroponik :
Tahapan-tahapan Menanam TOMAT Hidroponik
1. Cara Membuat Instalasi Hidroponik NFT System
Tahap pertama yang harus dilakukan sebelum menanam tomat hidroponik NFT System adalah membuat dan menyiapkan instalasi. Instalasi NFT System dibuat menggunakan pipa paralon atau talang air. Peralatan lain yang dibutuhkan antara lain pompa air, tandon, netpot, pipa, selang dan rak. Tandon untuk tempat penampungan nutrisi hidroponik bisa menggunakan ember besar, box sterofoam atau wadah lainnya yang ukurannya disesuaikan dengan jumlah tanaman. Pipa dan selang-selang kecil berguna untuk mengalirkan nutrisi dari tandon ke guli. Guli disusun diatas rak yang diposisikan sedikit miring agar larutan nutrisi dapat mengalir perlahan dan kembali ke tandon.Baca Juga: Spesifikasi dan Harga Printer Brother DCP-J100
2. Cara Menyiapkan Benih Tomat Hidroponik
Benih tomat bisa diperoleh di toko pertanian atau dengan membeli secara online. Untuk hasil yang maksimal gunakan benih hibrida yang sudah teruji kualitasnya. Pilih benih yang sesuai dengan lokasi dimana anda berada, dataran rendah, menengah atau dataran tinggi. Namun jika hanya untuk hobi dan sekedar coba-coba benih tomat bisa menggunakan buah tomat yang ada didapur. Pilih buah tomat yang sudah cukup tua, ditandai dengan warna kulit buah yang sudah berwarna merah sempurna, kulit buah terlihat segar tidak layu dan tidak keriput.
Ambil buah tomat yang akan dijadikan bibit, kemudian dibelah dan diambil bijinya. Bersihkan biji buah tomat dari lendir dengan mencucinya berulang kali dengan air bersih. Kemudian tiriskan dan jemur biji buah tomat hingga kering. Biji tomat mudah sekali tumbuh dan berkecambah, sehingga penyemaiannya tidak memerlukan perlakuan khusus.
3. Cara Menyemai Benih Tomat Hidroponik Menggunakan Rockwoll
Untuk menanam hidroponik dengan sistem NFT (Nutrient Film Technique) benih tomat lebih cocok disemai menggunakan media rockwoll. Media semai rockwoll ini nantinya sekaligus berfungsi juga sebagai media tanam yang dimasukkan kedalam netpot. Berikut ini cara menyemai benih tomat menggunakan rockwol ;
- Potong rockwol persegi empat seperti dadu dengan ukuran sesuai dengan netpot yang akan digunakan.
- Basahi rockwol dengan air lalu lubangi bagian tengahnya untuk meletakkan benih tomat.
- Satu potong rockwol diisi satu benih, letakkan rockwoll tersebut pada wadah misalnya nampan atau wadah lainnya.
- Kemudian simpan semaian benih tomat pada tempat yang gelap.
- Setelah berkecambah letakkan benih pada tempat yang terkena sinar matahari langsung.
- Secara bertahap perkenalkan bibit tomat dengan sinar matahari secara penuh.
- Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bibit tomat gunakan nutrisi ab mix dengan ppm rendah
- Umur 20m- 25 hari setelah semai bibit siap dipindah tanam.
4. Cara Menanam Bibit Tomat Hidroponik Sistem NFT
Jika instalasi NFT Sistem dan bibit sudah siap, penanaman tomat hidroponik siap dilakukan. Isi tandon dengan laritan nutrisi ab mix seperlunya, untuk tahap awal gunakan larutan nutrisi dengan ppm 500. Hubungkan pompa air dengan listrik agar nutrisi mengalir ke guli. Kemudian masukkan bibit tomat bersama media semainya kedalam netpot. Letakkan netpot pada masing-masing lubang tanam yang sudah dibuat. Proses penanaman selesai.
5. Dosis PPM Nutrisi Untuk Tomat Hidroponik
Dosis atau takaran nutrisi pada tanaman hidroponik ditentukan dengan menggunakan satuan ppm atau EC. Nilai ppm atau EC larutan nutrisi hidroponik disesuaikan dengan fase pertumbuhan tanaman. Berikut ini dosis nutrisi atau ppm tomat hidroponik dari awal tanam hingga panen :
- Umur 0 – 7 hari setelah tanam : 500 ppm
- Umur 7 – 14 hari setelah tanam : 750
- Umur 14 – 30 hari setelah tanam : 1000
- Umur 30 – 45 hari setelah tanam : 1500
- Umur 45 – 75 hari setelah tanam : 2500
- Umur 75 – 90 hari setelah tanam : 3500 ppm
6. Cara Pemeliharaan dan Perawatan Tomat Hidroponik Sistem NFT
Pemeliharaan dan perawatan tomat hidroponik berbeda dengan merawat tanaman tomat secara konvensional. Pada tanaman konvensional (menggunakan tanah) penyiangan, penyiraman dan pemupukan merupakan kegiatan yang wajib dilakukan. Tetapi pada tanaman tomat hidroponik 3 kegiatan perawatan tersebut tidak ada. Karena menanam dengan metode hidroponik tidak menggunakan media tanah sehingga tidak ada rumput atau gulma yang tumbuh pada media tanam. Pemupukan dan penyiraman juga tidak perlu dilakukan karena 2 hal tersebut dapat dilakukan secara bersamaan dan otomatis. Inilah salah satu kelebihan metode menanam dengan sistem hidroponik, lebih mudah dalam merawatnya. Kegiatan perawatan pada tanaman tomat hidroponik yang harus dilakukan adalah sebagai berikut ;
- Segera musnahkan jika terdapat tanaman yang mati atau terserang penyakit, kemudian diganti dengan tanaman baru beserta
- Pemasangan ajir, ajir atau penopang pada tanaman tomat hidroponik Sistem NFT dibuat menggunakan tali. Pertumbuhan tanaman tomat hidroponik biasanya lebih cepat, oleh sebab itu ajir harus segera dipasang setelah selesai proses
- Menjaga pH larutan nutrisi tetap stabil, pH ideal untuk tanaman tomat adalah 6.0 – 6.5. pH larutan nutrisi hidroponik dapat berubah karena berbagai faktor, cek pH secara berkala dan pastikan pH tetap dalam keadaan stabil. Jika pH turun naikkan menggunakan PH UP dan jika pH naik turunkan menggunakan PH
- Meningkatkan ppm / EC larutan nutrisi sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman. Semakin bertambah umur tanaman kebutuhan nutrisinya semakin banyak. Oleh karena itu perhatikan selalu setiap fase pertumbuhan tanaman tomat. Naikkan ppm / EC nutrisi sesuai dengan kebutuhannya agar tanaman dapat tumbuh dengan
- Mengecek tandon nutrisi, cek tandon nutrisi sesering mungkin dan segera tambahkan larutan nutrisi jika isi tandon berkurang.
7. Pengendalian Hama dan Penyakit Tomat Hidroponik
Seperti halnya tanaman tomat pada umumnya, tanaman tomat hidroponik juga tidak bisa lepas dari serangan hama dan penyakit. Jika jumlah tanaman hanya sedikit, kendalikan hama dan penyakit secara mekanis dengan cara memungut langsung hama dan memusnahkannya. Atau disemprot menggunakan pestisida nabati. Pangkas dan musnahklan daun-daun tua yang menguning dan terserang penyakit agar tidak menyebar dan menular kedaun dan tanaman lainnya. Jika terpaksa, semprotkan insektisida dan fungisida kimia seperlunya, sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
8. Pemanenan Tomat Hidroponik
Buah tomat bisa dipanen ketika terlihat sudah matang 80 – 90% yaitu ditandai ketika warna kulit buah sudah memerah. Biasanya buah tomat dapat mulai dipanen pada umur 60 – 90 hari setelah tanam tergantung varietas. Jika ingin dipanen hijau, waktu panen bisa lebih cepat lagi.
Baca Juga: Spesifikasi dan Harga Laptop Lenovo G40-45
Baca Juga: Spesifikasi dan Harga Laptop Lenovo G40-45
Advertisemen