Bercocok Tanam Hidroponik Himalaya ~ Selain tidak butuh lahan (tanah), bercocok tanam secara hidroponik juga tidak makan waktu, relatif murah, pemeliharaannya mudah dan tidak kotor.
Menurut seorang staf agro Kebun Wisata Pasirmukti, selain cepat tumbuh, sayur-mayur yang ditanam secara hidroponik juga lebih sehat karena tidak menggunakan pestisida. “Warna sayurannya juga lebih hijau dan segar, dan dimakan lebih renyah,” katanya. Bahkan, dalam tingkat yang lebih serius bertanam cara hidroponik bisa menjadi usaha rumah tangga.
Kunjungi Juga: https://mengupasteknologi.blogspot.com
Bertanam hidroponik memakai media bukan tanah seperti gel, air, spon, arang sekam atau pasir yang bisa diperoleh di toko-toko nursery seperti Adelia (Sunter, Jakarta Utara), Kebun Wisata Pasirmukti (Citeureup, Bogor), Roemah Daun Nursery (Kuningan, Jakarta Selatan), Bonita (Ciputat, Tangerang Selatan), dan Parung Farm (Parung, Bogor). Harganya ratusan ribu sampai dua jutaan rupiah/set tergantung ukuran ruang.
Hampir semua jenis tanaman hias, sayuran dan apotik hidup bisa tumbuh dengan cara hidroponik. Untuk tanaman hias Anda bisa memilih tanaman berbatang lurus seperti aglaonema, phylo, anthurium, sanseviera dan jamio. Sedangkan untuk sayuran sebutlah sawi, bayam, kangkung, cabe, pokcai, selada, bunga kol, kacang panjang, buncis, kapri dan tomat. Sementara tanaman apotik antara lain kunyit, serai dan lengkuas. Berikut cara bertanam hidroponik untuk tanaman hias dan sayuran. Amalia M Roozanty
1. Tanaman Hias
Bahan:
- Tanaman hias
- Pot. Sesuaikan dengan tinggi tanaman
- Gel
- Nutrisi tanaman organik
Proses menanam:
- Pertama, buat gel mengembang terlebih dulu. Caranya masukkan gel ke dalam wadah kosong. Tambahkan air dan nutrisi tanaman dengan perbandingan 1:20. Tutup wadah. Tunggu sekitar sejam sampai gel mengembang.
- Kedua, keluarkan tanaman hias. Cuci akarnya hingga bebas dari tanah yang menempel.
- Ketiga. Masukkan tanaman ke dalam pot. Lalu tuang gel sedikit demi sedikit.
- Keempat, setelah batang tanaman terisi penuh dan rapat dengan gel dan berdiri tegak, tuangkan lagi cairan nutrisi tanaman secukupnya. Tanaman hias pun bisa langsung dipajang di sudut rumah.
2. Sayur-Mayur
Bahan:
- Wadah plastik
- Spons seukuran wadah
- Styrofoam
- Benih sayuran
- Sumpit
Proses menanam:
- Pertama, iris spons dengan cutter hingga membentuk kotak-kotak kecil seukuran masing-masing 2,5 x 2,5 cm. Pembentukan jalur-jalur kotak jangan sampai putus atau lepas. Setelah selesai celupkan lapisan spons ke dalam wadah berisi air. Diamkan sebentar sampai spons sedikit mengembang. Setelah itu pindahkan ke wadah kering.
- Kedua, buat lubang-lubang pada styrofoam dengan pipa. Antar lubang berjarak 10 cm. Semakin lebar jaraknya tanaman yang tumbuh akan semakin gendut karena tidak terjadi perebutan udara.
- Ketiga, pindahkan satu demi satu benih sayuran ke dalam tiap kotak dalam spons dengan sumpit. Setelah semua kotak terisi benih, simpan wadah ke dalam ruangan selama empat hari. Kondisi dalam ruang yang cukup lembab akan merangsang tumbuhnya bibit. Pada hari ke lima bibit mulai tumbuh.
- Keempat, segera setelah bibit mulai muncul, pindahkan wadah di ruang terbuka atau ruang yang mendapatkan akses matahari langsung. Biarkan di sana hingga hari ke-7. Pada umur ini bibit sayuran diharapkan sudah tumbuh akarnya sepanjang dua sentimeter.
- Kelima, pada hari ke-8 proses penanaman sudah bisa dilakukan. Pindahkan satu persatu keping bibit ke masing-masing lubang di Styrofoam. Biarkan tanaman tetap terkena sinar matahari sampai bisa dipanen. Tanaman siap panen pada umur 20 hari hingga sebulan.
- Keenam, selama proses tumbuh kembang tanaman, air dalam wadah tanaman harus sering dikontrol. Jangan sampai kekurangan air. Kontrol juga perlu dilakukan terhadap kemungkinan serangan hama seperti ulat. Jangan lupa beri tanaman nutrisi hidroponik.
Artikel Pilihan:
Advertisemen