Cara Menanam Cabe Hidroponik Dalam Botol Bekas ~ Sebenarnya cara menanam dengan metode hidroponik ini bukan hal baru. Tapi bukan tidak mungkin beberapa diantara pembaca ada yang baru mengenal hidroponik atau belum tau sama sekali. Nah, untuk itu pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi sedikit tentang cara menanam cabai hidroponik dengan cara yang sangat sederhana. Sederhana segalanya, baik caranya, sistemnya maupun bahan-bahan yang digunakan. Berikut ini tahapan dan langkah-langkah cara sederhana menanam cabai hidroponik.
Kunjungi Juga: https://arenaprinter.wordpress.com
Alat dan Bahan Menanam Cabai Hidroponik di Botol Bekas
Langkah awal dalam berbudidaya atau menanam cabai hidroponik menggunakan botol bekas air mineral (atau botol bekas apa saja) adalah mempersiapkan segala keperluan yang dibutuhkan yang meliputi alat dan bahan. Alat dan bahan yang harus dipersiapkan antara lain sebagai berikut ;1). Botol bekas air mineral (jumlahnya sesuaikan dengan kebutuhan)
2). Media tanam, seperti arang sekam, cocopeat atau pecahan batu bata
3). Kain flanel (sumbu)
4). Nutrisi hidroponik untuk tanaman buah
5). Gunting, pisau/cuter
6). Air sesuai kebutuhan
7). Cat warna hitam/plastik hitam
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Printer Epson L210
Persiapan Tandon, Pot dan Pemasangan Sumbu
Langkah selanjutnya adalah memotong botol bekas menjadi 2 bagian. Bagian atas (bagian mulut botol) digunakan sebagai pot, sedangkan bagian bawah digunakan sebagai tandon nutrisi. Botol bekas dipotong 1/3 bagian atas, kemudian dilubangi sebanyak mungkin pada sekitar leher botol.
Lubangi dinding botol tandon sebesar pensil (diameter lubang -/+ 5 mm). Lubang dibuat 10 cm dari dasar botol, lubang ini berguna sebagai keluar masuknya udara supaya bagian dalam botol tidak pengap dan akar cukup mendapatkan oksigen.
Potong kain flanel dengan ukuran lebar 2,5-3 cm dan panjang 15 cm atau lebih. Usahakan kain flanel/sumbu menyentuh dasar botol tandon ketika dipasang. Pasang kain flanel pada bagian botol yang fungsikan sebagai pot.
Tahapan Menanam Cabai Hidroponik di Botol Bekas
Jika bibit cabai sudah cukup umur untuk dipindah tanam, selanjutnya adalah menanam bibit cabai pada botol bekas yang sudah dipersiapkan. Berikut ini tahapan cara menanam bibit cabai hidroponik dibotol bekas ;
- Siapkan media tanam, disini saya menggunakan pecahan batu bata. Batu bata dipecah kecil-kecil supaya padat dan tidak banyak rongga saat dimasukkan kedalam pot.
- Buka polybag semai dengan hati-hati supaya akar bibit cabai tidak terputus atau rusak. Kemudian masukkan/tanam pada pot yang sudah disiapkan.
- Masukkan media tanam kedalam pot sampai penuh, usahakan bibit cabai ditanam dengan kokoh supaya dapat berdiri tegak dan tidak roboh.
- Buat larutan nutrisi hidroponik secukupnya, dan masukkan larutan nutrisi tersebut kedalam tandon. Tandon diisi nutrisi sebatas lubang yang ada pada dinding tandon.
- Letakkan pot pada tandon
- Letakkan tanaman cabai hidroponik pada tempat yang terkena sinar matahari secara langsung supaya tanaman cabai dapat tumbuh dengan baik.
- Untuk mencegah tumbuhnya lumut didalam tandon, sebaiknya tandon dicat warna gelap atau ditutup/dilapisi menggunakan plastik hitam.
- Untuk menjaga suhu larutan nutrisi tetap dingin disiang hari, tandon dilapisi/dibalut menggunakan kain tebal yang dibasahi, kardus atau styrofoam.
Dosis Nutrisi / PPM Nutrisi Cabai Hidroponik Botol Bekas
Berapa dosis nutrisi tanaman cabai hidroponik dari awal tanam hingga panen? Berikut ini dosis nutrisi tanaman cabai hidroponik dibotol bekas dari awal hingga cabai berbuah ;
- Minggu ke-1 : yaitu diawal tanam dosis nutrisi cukup 500 ppm (setara dengan 2,5 ml nutrisi A + 2,5 ml nutrisi B per 1 liter air)
- Minggu ke-2 : Dosis nutrisi 600 ppm (setara dengan 3 ml nutrisi A + 3 ml nutrisi B per 1 liter air)
- Minggu ke-3 : Dosis nutrisi 700 ppm (setara dengan 3,5 ml nutrisi A + 3,5 ml nutrisi B per 1 liter air)
- Minggu ke-4 : Dosis nutrisi 800 ppm (setara dengan 4 ml nutrisi A + 4 ml nutrisi B per 1 liter air)
- Minggu ke-5 : Dosis nutrisi 1000 ppm (setara dengan 5 ml nutrisi A + 5 ml nutrisi B per 1 liter air)
- Minggu ke-6 : Dosis nutrisi 1200 ppm (setara dengan 6 ml nutrisi A + 6 ml nutrisi B per 1 liter air)
- Minggu ke-7 : Dosis nutrisi 1400 ppm (setara dengan 7 ml nutrisi A + 7 ml nutrisi B per 1 liter air)
- Minggu ke-8 sampai panen : Dosis nutrisi 1600 ppm (setara dengan 8 ml nutrisi A + 8 ml nutrisi B per 1 liter air)
Perawatan Cabai Hidroponik di Botol Bekas
Perawatan dan pemeliharaan tanaman cabai hidroponik di botol bekas tidak jauh berbeda dengan cara merawat tanaman cabai pada umumnya. Yang terpenting adalah memperhatikan ketersediaan nutrisi didalam tandon. Tandon harus sering dicek dan segera tambahkan larutan nutrisi jika isi tandon berkurang. Diawal tanam hingga tanaman berumur 1 minggu penyerapan nutrisi masih sedikit, tidak habis 500 ml dalam seminggu. Tetapi pada minggu ke-2 dan seterusnya tanaman cabai semakin banyak menyerap nutrisi, untuk itu pengecekan harus lebih sering dilakukan. Intinya semakin banyak umur tanaman pohon cabai akan semakin besar dan semakin banyak menyerap nutrisi setiap harinya.
Yang kedua adalah menjaga suhu larutan nutrisi tetap dingin disiang hari. Jika suhu nutrisi tinggi atau panas tanaman akan layu dan pertumbuhannya akan terhambat. Tandon sebaiknya dilapisi menggunakan kain tebal yang dibasahi, menggunakan kardus bekas beberapa lapis atau styrofoam. Dengan cara ini suhu larutan nutrisi akan tetap dingin meskipun sinar matahari sangat terik disiang hari.
Penanggulangan Hama Penyakit Tanaman Cabai Hidroponik
Tanaman cabai hidroponik juga tidak lepas dari gangguan organisme pengganggu tanaman. Seperti hama dan penyakit tanaman cabai pada umumnya, kendala yang sering ditemui dalam berbudidaya cabai hidroponik antara lain serangan hama tungau, trips atau apids (kutu daun) yang menyebabkan daun tanaman cabai keriting. Penanganannya bisa dilakukan penyemprotan menggunakan larutan air tembakau dan bawang putih atau jika perlu menggunakan akarisida berbahan aktif profenofos, piridaben atau abamectin.
Sedangkan hama penyakit tanaman cabai yang paling sering dijumpai antara lain bercak daun, busuk batang, busuk akar, busuk kuncup/mati pucuk, busuk buah/antraknosa/patek dan penyakit busuk bakteri. Lakukan pengendalian secara manual dengan membuang/memotong bagian tanaman yang terserang atau disemprot menggunakan fungisida dan bakterisida yang sesuai.
Umur Panen Cabai Hidroponik di Botol Bekas
Umur panen cabai hidroponik dibotol bekas tidak jauh berbeda dengan umur panen tanaman cabai yang ditanam secara konvensional / menggunakan tanah. Jika ingin dipanen hijau, cabai hidroponik bisa dipetik ketika berumur 75-80 hari setelah tanam. Dan jika ingin dipanen sebagai cabai merah, buah cabai hidroponik bisa dipanen mulai umur 110 hari setelah tanam, tergantung varietas yang ditanam.
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Printer Brother DCP-T300
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Printer Brother DCP-T300
Advertisemen