Biaya Berkebun Hidroponik ~ Tak hanya kalangan masyarakat menengah atas, beberapa pelaku industri seperti hotel, restoran, dan katering juga banyak mencari sayuran hasil hidroponik untuk bahan baku masakan mereka. Maklum saja, sayur-sayuran hidroponik memberikan penampilan lebih bersih karena tidak terkena noda tanah seperti hasil pertanian pada umumnya. Selain itu, kebanyakan sayuran hidroponik juga tidak perlu pestisida karena serangan hama seperti ulat minim.
Kunjungi Juga: https://mengupasteknologi.blogspot.com
Kondisi ini membuat peluang usaha tanaman hidroponik sangat menjanjikan. Pelaku usahanya bisa memperoleh omzet Rp40 juta per bulan lho. Menggiurkan ya? Tapi sebelum benar-benar terjun ke bisnis hidroponik, yuk pelajari seluk-beluknya berikut ini.
Modal Bisnis Hidroponik
Untuk memulai usaha ini, modal keuangan paling penting dialokasikan untuk pembelian peralatan. Alat-alat dan bahan yang dibutuhkan untuk memulai usaha hidroponik adalah pompa air, tendon air, alat NFT (Nutrient Film Technique), tray, jaring atau net, wadah, pipa PVC, timbangan, gunting, pisau, timba, selang, sewa lahan, dan lainnya.Berapa biaya yang diperlukan untuk melengkapi berbagai perlengkapan ini? Memang tidak sedikit. Namun, jika Anda sudah memiliki beberapa item di rumah dan lahan milik sendiri, maka Anda akan menghemat yang harus dikeluarkan. (Anda kesulitan modal? Silakan baca artikel sebelumnya untuk mendapatkan pencerahan).
Biaya Operasional Bisnis Hidroponik
Adapun biaya operasional mencakup biaya benih tanaman serta biaya pendukung lainnya. Untuk pembenihan, Anda bisa menyiapkan benih tanaman hidroponik yang Anda perkirakan sesuai permintaan pasar. Seperti benih cabe, sawi, selada, bawang, dan benih buah-buahan lainnya.Ambil contoh untuk produk selada. Berdasarkan penuturan para petani yang sudah berpengalaman, biaya produksi tanaman selada mencapai Rp20 ribu per kilogram. Kelihatannya cukup besar ya? Tapi jangan salah, harga jualnya juga setimpal. Di supermarket, selada dihargai Rp35.000 per kg. Jadi dari satu kilogram selada, Anda bisa memperoleh untung sekitar Rp15.000. Itu untuk volume satu kilogram. Hitung saja jika kapasitas produksi Anda setiap kali panen dalam skala kwintal, bahkan ton per bulan.
Baca Juga: Spesifikasi dan Harga Laptop Asus X441UV
Selain biaya pembenihan, Anda juga harus mengeluarkan modal untuk biaya pendukung lainnya. Di antaranya vitamin, karung, botol plastik bekas, media tanam, pupuk, vaksin, obat-obatan, biaya transportasi bahan bakar minyak, air, listrik, dan lainnya.
Modal Awal | |
---|---|
Sewa lahan | Rp0 (memanfaatkan lahan kosong di rumah) |
Rumah kaca sederhana (mis. 40 m2 untuk 5 tahun. | Biaya 5 tahun: 40 m2 x @ Rp50.000/m2 = Rp2.000.000 |
Biaya 1 tahun: Rp2.000.000 / 5 tahun =Rp400.000/tahun | |
1 tahun diprediksi 5 kali panen, Rp400.000/5 = Rp80.000/panen | |
1 buah tandon air 100 L (1 tahun) | Rp300.000 |
1 tahun diprediksi 5 kali panen, Rp300.000/5 = Rp60.000/panen | |
1000 gelas air mineral (1 tahun) | 1000 x @ Rp100 = Rp100.000 |
1 tahun diprediksi 5 kali panen, Rp100.000/5 = Rp20.000/panen | |
500 botol air mineral (1 tahun) | 500 x @ Rp500 = Rp250.000 |
1 tahun diprediksi 5 kali panen, Rp250.000/5 = Rp50.000/panen | |
TOTAL MODAL AWAL | Rp2.650.000 |
Biaya Penyusutan | |
Rumah kaca | Rp80.000 |
Tandon air | Rp60.000 |
Gelas air | Rp20.000 |
Botol air mineral | Rp50.000 |
TOTAL BIAYA PENYUSUTAN | Rp210.000 |
Biaya Produksi | |
Benih selada 10 gram | Rp50.000/sekali tanam |
Larutan nutrisi Rp50 x 1.000 pohon | Rp50.000/sekali tanam |
Pupuk daun | Rp50.000/sekali tanam |
Pupuk buah | Rp50.000/sekali tanam |
TOTAL BIAYA PRODUKSI | Rp200.000 |
Biaya Sekali Tanam
- Biaya penyusutan biaya tidak tetap = Rp210.000 Rp200.000 = Rp410.000
- Total Biaya Investasi Tahun I
- Modal awal biaya sekali tanam = Rp2.650.000 Rp410.000 = Rp3.060.000
Omzet Sekali Panen
- Rata-rata, selada mampu menghasilkan sebanyak 0,3 kg. Jika Anda membudidayakan 1000 batang, maka akan memperoleh 300 kg.
- Harga selada hidroponik = Rp20.000/kg
Hasil produksi:
- 1000 batang x 0.3 kg x Rp20.000 = Rp6.000.000/panen
Keuntungan
Hasil produksi Total biaya produksi/sekali tanam
- Rp6.000.000 Rp410.000 = Rp5.590.000/sekali panen
Artikel Pilihan:
Advertisemen